Rabu, 07 Juni 2017



Kecantikan, Alasan Utama Laki-laki Menikahi Wanita?

Laki – laki, diberikan kemampuan secara naluriah untuk merasakan, menguasai sekaligus menikmati kecantikan wanita dengan “ caranya” masing-masing baik halal maupun haram. Cantik atau tidak cantik dalam kamus tiap lelaki bisa saja berbeda. Daya tarik wanita bagi setiap laki-laki berlainan antara seorang laki-laki dengan laki-laki lainnya. Terkadang, seorang wanita tampak cantik dan sempurna di mata laki-laki A, tapi tidak demikian halnya dengan laki- laki B yang menganggap wanita tersebut tidak cantik dan biasa-biasa saja.
Berbeda dengan hewan yang tidak memiliki sense sebagaimana manusia. Hewan jantan, memiliki standar baku dalam memilih betina, yaitu kesiapan betina untuk dibuahi. Hewan jantan cenderung bahkan sama sekali tidak memperhatikan apakah betinanya cantik atau tidak. Ia juga bisa dengan mudah berganti pasangan dan membuahi betina lain yang siap dan mau dibuahi. Karena itulah, hewan hanya mengenal KAWIN, bukan MENIKAH.
Barangkali, karena adanya rasa dan kesadaran akan kecantikan itulah yang membuat laki-laki tertarik dan berhasrat kepada seorang wanita dan berusaha menjalin hubungan dengannya (Mahasuci Allah yang telah mensyariatkan ghaddul bashar sehingga laki-laki dan wanita bisa menjaga pandangannya). Banyak laki-laki menjatuhkan pilihannya pada wanita yang ia anggap cantik dan berjuang untuk mendapatkannya. Pun, laki-laki juga dapat tergila-gila karena kecantikan wanita.
Namun, benarkah kecantikan wanita adalah dasar bagi laki-laki untuk menikahi wanita? Apa iya laki-laki begitu mempertimbangkan kecantikan dan keseksian dalam memilih seorang wanita sebagai pendamping hidup untuk mengarungi bahtera pernikahan? Bukan sekedar untuk dipacari dan ‘dihisap’ kecantikannya, kemudian setelah bosan ia bebas terbang mencari wanita cantik lainnya?
Selain kebutuhan visual, laki-laki juga memiliki kebutuhan batiniah. Laki- laki memang menyenangi ‘pemandangan’ kecantikan perempuan. Akan tetapi, kecantikan tidak cukup sebagai modal keberlangsungan kehidupan rumah tangga dan utuhnya pernikahan. Pernikahan yang hanya didasari ketertarikan fisik, akan mengalami keguncangan jika pesona fisik pasangan telah memudar. Seiring dengan hilangnya keindahan fisik, hilang pula ketertarikan dan perasaan pada pasangan. Karena pesona fisiklah yang menjadi sumber kebahagiaan dan pengikat perasaan. Maka, jika tubuh tak lagi cantik menarik, sumber kebahagiaan menghilang dan terurailah tali pengikat perasaan.
Pada dasarnya, sumber kebahagiaan laki-laki sebagai suami adalah memiliki istri yang bisa memfungsikan dirinya sebagai istri sejati. Shalihah, setia mendampingi suami dalam suka maupun duka. Taat, menjaga diri dan harta suami, memelihara kehormatan dan harga dirinya, berakhlak mulia, serta sebagai perawat sekaligus pendidik yang baik bagi anak-anaknya.
Islam memang memperbolehkan seorang laki-laki memilih wanita yang lebih cantik daripada wanita yang kurang cantik untuk dinikahi. Karena laki-laki lebih cenderung memilih wanita yang cantik secara fisik. Salah satu kepuasan laki-laki, memang pada kepuasan visualnya. Namun, jika seorang laki-laki menginginkan wanita sekadar memuaskan pandangan dengan menikmati wajah cantiknya, maka laki-laki  tersebut akan didera kebosanan dan pastinya ingin menikmati wajah lain yang cantik.
Tidak ada larangan bagi laki-laki memilih istri berwajah cantik dan memiliki keindahan fisik. Apalagi jika cantik luar dalam. Cantik secara fisik, juga cantik secara batin. Namun, yang seperti ini bagaikan mencari mutiara di laut yang dalam. Hanyalah wanita tertentu yang dikarunia keutamaan Allah menjadi wanita cantik secara totalitas. Dan laki-laki tertentu pula yang mendapat keutamaan memiliki pendamping demikian.
Jika Allah mengaruniai kecukupan fisik (bukan kelebihan atau keistimewaan fisik) pada diri kita, maka yakinlah dan berdoalah bahwa Allah akan ‘mengirim’ seorang laki-laki yang berhati besar, berakal panjang dan tentu saja beriman).
Seorang laki-laki yang berhati besar, tidak akan melihat kecantikan sebagai faktor yang paling utama dalam memilih wanita sebagai istrinya. Karena, kecantikan bukanlah parameter yang bisa diunggulkan. Di balik seraut wajah, ada bermacam rahasia. Yang cantik belum tentu yang terbaik untuk dirinya. Dan yang terbaik baginya, tidak harus cantik sempurna.
Seorang laki-laki beriman, akan menilai wanita dengan penuh kedewasaan, kematangan dan keimanan. Karena ia menyadari bahwa kecantikan yang dimiliki wanita hanyalah sebagian dari iradah kauniyah Allah. Wanita tersebut cantik atau tidak cantik adalah ketetapan Allah. Ia akan menilai wanita sebagaimana Allah menilainya. Yaitu berdasarkan iman dan takwanya.
Sungguh, wajah seorang wanita yang bercahaya karena kekhusyukan dan ketakwaannya jauh lebih memikat karena membawa efek ketenangan dan kesejukan, daripada wanita cantik jelita tapi suram tak bercahaya. Maka laki-laki yang melihat dengan hatinya bukan sekedar pandangan mata tidak akan tertipu dalam menilai seraut wajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar