Nama : Siti Maroha
NPM : 27212068
Kelas : 1EB24
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Perkembangan Strategi dan
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Merupakan suatu
bentuk cara untuk mencapai Visi dan Misi dalam bentuk strategi. Dalam sebuah organisasi
(pemerintah) diperlukan kinerja yg baik untuk mengalami kesuksesan atau
mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Untuk mencapai
tujuan dan misi organisasi secara sinergis dan efisien diperlukan faktor –
faktor keberhasilan. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis
lingkungan strategis.
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara
dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud
dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu
negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan
antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen
penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
A. Macam-Macam Strategi Pembangunan Indonesia
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah:
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah:
1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
- Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat apada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Namun akibatnya sering terjadi kepincangan sosial yang semakin tajam antara yang di kota dan yang di desa, antara yang kaya dan yang miskin, dan antar daerah.
- Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
- Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
- Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu. Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang seperti pengangguran massal, kemiskinan struktural dan kepicangan sosial.
3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak luar/ negara lainnya.
• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh
Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan
namun sayangnya telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya
usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development). Oleh sebab itu,
pembangunan sebagai upaya masyarakat untuk melepaskan diri dari keterbelakangan
yang disebabkan oleh kondisi ketergantungan itu, haruslah merupakan pembebasan
masyarakat dari rantai yang membelenggu struktur eksploitatif (pola struktur
ekonomi kolonial).
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini menganjurkan agar negara-negara sedang berkembang memperbaiki tata hubungan sosial, politik, dan ekonomi kearah prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dengan lebih memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang hidup dibawah garis kemiskinan yang ternyata merupakan bagian terbesar dari masyarakat.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan menjangkau, apalagi memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok.
B.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Faktor Utama Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi :
- Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
- Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
- Kemajuan teknologi.
1.Akumulasi Modal
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian dari
pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output
dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan
dan bahan baku dalam rangka meningkatkan stok modal (capital stock) secara
fisik memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang.
Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan
berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastruktur” ekonomi dan
sosial. Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik, persediaan
air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas komunikasi, peningkatan
kualitas SDM, dsb, yang kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam rangka menunjang
dan mengintegrasikan segenap aktivitas ekonomi produktif.
Contoh investasi yang dilakukan oleh seorang petani sayuran berupa
pembelian sebuah traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi sayurannya.
Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan dan/atau kendaraan) yang memadai
guna mengangkut tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka investasi sang
petani tersebut tidak akan banyak menambah produksi pangan nasional
2.Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja secara tradisional
dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi.
Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif,
sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar
domestiknya lebih besar.
Positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi
sepenuhnya tergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk
menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut.
Kemampuan itu dipengaruhi oleh tingkat dan jenis akumulasi modal dan
tersedianya input atau faktor-faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial
dan administrasi.
3.Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi terbagi diantaranya menjadi 5 macam, yaitu :
a) Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress)
Terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat
produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input
yang sama. Contoh: pengelompokan tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapat
mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat. Ditinjau dari
sudut analisis kemungkinan produksi, perubahan teknologi yang netral, yang
dapat melipatgandakan output, secara konseptual, sama saja artinya teknologi
yang mampu melipatgandakan semua input produktif
b) Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor saving technological
progress)
Penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang
lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja yang sama. Penggunaan komputer
elektronik, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor
dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenis mesin serta peralatan modern
lainnya, Sebagian besar kemajuan teknologi pada abad kedua puluh adalah
teknologi yang hemat tenaga kerja. Jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam
berbagai kegiatan produksi mulai dari pengemasan kacang sampai dengan pembuatan
sepeda dan jembatan, semakin sedikit
c) Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological
progress)
Di negara-negara Dunia Ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka
modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi ini akan menghasilkan metode produksi padat karya yang lebih
efisien (yakni, yang memerlukan biaya lebih rendah), misalnya mesin pemotong
rumput berputar atau mesin pengayak dengan tenaga tangan, pompa penghembus
dengan tenaga kaki dan penyemprot mekanis di atas punggung untuk pertanian
skala kecil.
Pengembangan teknik produksi di negara-negara berkembang yang murah,
efisien dan padat karya (hemat modal) -atau teknologi tepat guna- merupakan
salah satu unsur terpenting dalam strategi pembangunan jangka panjang yang
berorientasi pada perluasan penyediaan lapangan kerja
d) Kemajuan teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting
technological progress)
Terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau keterampilan
angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan LCD, televisi, dan
media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar bisa lebih
lancar sehingga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik.
Sedangkan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
yaitu:
1.
Faktor Sumber Daya ManusiaSama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakanproses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
4. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
C. STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
Strategi pembangunan
ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting
yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
a.
Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai
suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan.
b.
Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha,
pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara
dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat
dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
c.
Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat
dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka
panjang cenderung meningkat. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana
alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut
mengalami kemunduran.
Pembangunan ekonomi ditentukan oleh banyak faktor. Faktor
tersebut diantaranya adalah kondisi fisik (Termasuk iklim), lokasi geografi,
jumlah dan kualitas sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), kondisi
awal ekonomi, sosial dan budaya, peran pemerintah, perkembangan teknologi,
kondisi ekonomi dan politik dunia,serta keamanan global.
Pemanfaatan lahan kosong yang memiliki berbagai macam sumber daya alam yang berlimpah baik biotik (Makhluk hidup, contohnya hewan dan tumbuhan) maupun abiotik (Benda mati, contohnya barang-barang tambang) dengan strategi dan perencanaan yang baik akan menghasilkan potensi ekonomi yang baik pula.
Pertama yang dilakukan adalah
membuka lahan kosong yang dipergunakan sebagai pemukiman untuk tempat tinggal
penduduk. Dari pemukiman tersebut, penduduk akan berusaha membuat, mencari dan
mengelola kebutuhan pangan sendiri. Kemudian mulai berkembang pemanfaatan
sumber daya alam yang menyusul munculnya lahan pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan dan pertambangan.Pemanfaatan lahan kosong yang memiliki berbagai macam sumber daya alam yang berlimpah baik biotik (Makhluk hidup, contohnya hewan dan tumbuhan) maupun abiotik (Benda mati, contohnya barang-barang tambang) dengan strategi dan perencanaan yang baik akan menghasilkan potensi ekonomi yang baik pula.
Pemanfaatan sumber daya alam menjadi lahan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan akan menghasilkan suatu produk. Dari pertanian akan menghasilkan barang-barang contohnya padi atau beras, perkebunan akan menghasilkan buah-buahan atau sayur mayur, dari perikanan akan menghasilkan berbagai macam ikan, peternakan akan menghasilkan daging, dari pertambangan akan menghasilkan macam-macam logam seperti emas, perak, dan tembaga. Dengan hasil produk penduduk, maka terbentuklah pasar sebagai pusat perdagangan di kawasan tersebut. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, dibangun sebuah pabrik untuk meningkatkan proses produksi dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi. Disana akan terjadi penambahan nilai suatu barang (value added) yang akan meningkatkan produktifitas dan efesiensi.
Paparan diatas secara tidak langsung terjadi suatu roda perputaran ekonomi yang kecil. Perlu dibangun suatu pemerintahan untuk mengatur semua kegiatan tersebut. Kemudian dibangun perusahaan dan perindustrian yang merupakan inti dari suatu sistem ekonomi, selain itu juga untuk meningkatkan investasi baru dan penyerapan tenaga kerja. Namun suatu saat seiring berkembangnya penduduk, sumber daya alam akan habis sementara kebutuhan penduduk semakin meningkat yang akan mengakibatkan pencarian lahan baru sampai lahan kosong tersebut menjadi area industri yang maju.
Tetapi perlu diingat semakin berkembangnya teknologi, akan semakin sempit lahan yang dimiliki. Perlu di bangun suatu hutan lindung untuk para hewan dan tumbuhan untuk menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi suatu bencana di kemudian hari.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dengan strategi pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan Sumber daya alam yang baik, meskipun lahan kosong dimanfaatkan dengan cara yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil yang baik pula.
strategi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, khususnya dalam masalah ekonomi yang berlandaskan persepsi islam yang telah lama eksis namun belum sepenuhnya disadari dan diimplementasikan. Strategi ini adalah sebuah pendekatan komprehensif yang berhubungan dengan perubahan social dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup dengan meningkatkan sisi materi dan spiritual secara berimbang. Model pertumbuhan yang ditawarkan dalam tulisan mi, menitikberatkan pada dua sisi persamaan; sektor kehendak manusia (human choice) dan kepuasan dalam hidup (satisfaction in life).
1. STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan.
Setiap ekonomi tergantung hambatan dan rangsangan
Hambatan menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan menaikkan pendapatan perkapita
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK Õ FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun
Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal.
Strategi pembangunan seimbang
Strategi pembangunan seimbang bisa diartikan dengan pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor. Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negri dan sektor domestik dan antara sektor produktif dan sektor prasarana, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
- REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
D. Perencanaan Pembangunan
CONYERS & HILLS (1994) ; Suatu proses yang
bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen
perencanaan.
1.
Merencanakan berarti memilih
2.
Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3.
Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4.
Perencanaan untuk masa depan
ARTHUR LEWIS (1966) dalam buku “DEVELOPMENT
PLANNING”, membagi perencanaan kedalam 6
pengertian :
1. Berarti
faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll.
·
Perencanaan kota
& negara (Town & Country Planning)
·
Perencanaan tata
guna tanah (Land-use Planning)
·
Perencanaan fisik
(Physical Planning)
·
Perencanaan kota
& daerah (Urban & Regional Planning)
2. Berarti keputusan penggunaan
dana pemerintah di masa datang
3. Berarti ekonomi berencana
4. Perencanaan kadangkala setiap
penentuan sasaran produksi pemerintah
5.
Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6.
Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :
·
Usaha mencapai
perkembangan sosial ekonomi mantap (Steady social economic growth). Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
·
Usaha meningkatkan pendapatan
·
Usaha perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
·
Usaha perluasan kesempatan kerja
·
Usaha pemerataan pembangunan ; DISTRIBUTIVE JUSTICE
·
Usaha pembinaan lembaga ekonomi masyarakat
·
Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi
FUNGSI PERENCANAAN :
1. Terdapat
pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kpd pencapain tujuan pemb.
2. Terdapat
perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa y.a.d.
3. Memberi
kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4.
Dilakukan penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan
5. Sebagai
alat mengukur / standar thd pengawasan evaluasi.
Dari sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan
adalah :
1.
Agar penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif, shg terhindar
dari pemborosan.
2.
Agar perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap
3.
Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
Syarat-syarat keberhasilan suatu perencanaan
pembangunan :
1.
Komisi perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2.
Data statistik
3.
Tujuan
4.
Penetapan sasaran & prioritas ; secara makro dan sektoral
5.
Mobilisasi sumber daya ; luar negeri & dalam negeri (Saving, Laba &
Pajak)
6.
Kesinambungan perencanaan.
7.
Sistim administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup (Lewis)
8.
Kebijaksanaan pembangunan yg tepat
9.
Administrasi yg ekonomis
10. Dasar pendidikan.
11. Teori konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12. Dukungan masyarakat; rencana nasional
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa ORDE LAMA :
Th. 1947 : PLAN PRODUKSI TIGA TAHUN RI
yaitu : Th. 1948, 1949 & 1950
Bidang-bidang : Pertanian,
peternakan, perindustrian & kehutanan
Th. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK
Th. 1956 - 1960 : REPELITA
Th. 1961 - 1969 : RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BERENCANA
Jangka waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5
tahun.
Program STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI
PEMBANGUNAN sejak ORDE BARU, berpangkal pada NATION BUILDING, meliputi :
1.
JANGKA PANJANG :
Pendekatan pembangunan utuh dan terpadu (UNIFIED
& INTERGRATIF) antar aspek kehidupan masyarakat
2.
JANGKA MENENGAH :
Pembangunan sektor pertanian dan pengembagnan
sektor sosial menuju kesejahteraan & keadilan sosial.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan
ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa
periode, yakni :
- Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
- Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
- Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Sumber :
Suroso,P.C.1997. Perekonomian Indonesia.Jakarta:
Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar