Nama : Siti Maroha
NPM : 27212068
Kelas : 1EB24
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
A. KEADAAN GEOGRAFIS INDONESIA
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara
yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni,
yang menyebar di sekitar khatulistiwa, dan memiliki iklim tropis. Posisi
Indonesia terletak pada koordinat 6° Lintang Utara - 11° Lintang Selatan dan
dari 95° Bujur Timur - 141° Bujur Timur. Indonesia juga berada pada zona cincin
api yaitu daerah patahan yang rawan gempa. Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Indonesia memiliki posisi geografis yang sangat unik dan
strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak geografis Indonesia yang berada di
antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasific. Letak geogrfis
Indonesia sekaligus berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia/Oseania.
Indonesia memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan 10 (sepuluh) negara tetangga di Asia Tenggara. Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan dengan Timor-Leste. Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, Ausralia dan Timor-Leste. Letak dan jumlah pulau di Indonesia yang begitu banyak menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya diolah dengan baik. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada, Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan atau devisa melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya masyarakat Indonesia yang sedikit saja menikmati kekayaan alam yang ada di Indonesia. Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan.
Indonesia memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan 10 (sepuluh) negara tetangga di Asia Tenggara. Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan dengan Timor-Leste. Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, Ausralia dan Timor-Leste. Letak dan jumlah pulau di Indonesia yang begitu banyak menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya diolah dengan baik. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada, Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan atau devisa melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya masyarakat Indonesia yang sedikit saja menikmati kekayaan alam yang ada di Indonesia. Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan.
Dengan kondisi dan letak geografis seperti ini, dituntut
koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia
tersebut dari pihak-pihak yang tidak berhak menggunakan atau memilikinya. Di
pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan
strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia. Indonesia
mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan
monsun timur. Iklim yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian
itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat
spesifik. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk
Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah
sejarah buktikan, salah satu jenis tambang di Indonesia, yakni minyak bumi
pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat
besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan
sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi
menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih
banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai
salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki
hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, emas, gas bumi
dan lain-lain.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, eksistensi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografis Indonesia itu sendiri. Sehingga pengelolaan sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang baik sangat diperlukan di Indonesia. Hal lain yang vital untuk dilakukan adalah mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang memadai, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, dan udara.
Dampak positif dari letak geografis Indonesia ini tentu sangat menguntungkan dalam pertumbuhan ekonomi terutama jika dimanfaatkan sebagai lalu lintas perdagangan. Namun karena letak geografis Indonesia yang strategis pula, sejak dulu Indonesia menjadi arena perebutan pengaruh pihak asing. Indonesia telah beberapa kali melalui periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet di era Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai hegemoni baru di kawasan Asia bahkan dunia yang telah menggeser eksistensi kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, eksistensi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografis Indonesia itu sendiri. Sehingga pengelolaan sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang baik sangat diperlukan di Indonesia. Hal lain yang vital untuk dilakukan adalah mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang memadai, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, dan udara.
Dampak positif dari letak geografis Indonesia ini tentu sangat menguntungkan dalam pertumbuhan ekonomi terutama jika dimanfaatkan sebagai lalu lintas perdagangan. Namun karena letak geografis Indonesia yang strategis pula, sejak dulu Indonesia menjadi arena perebutan pengaruh pihak asing. Indonesia telah beberapa kali melalui periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet di era Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai hegemoni baru di kawasan Asia bahkan dunia yang telah menggeser eksistensi kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat.
KONDISI
GEOGRAFIS INDONESIA
Indonesia
memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan
berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
- Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
- Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
- Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih
memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga
hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.
Letak
Fisiografis
Letak
fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari
segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada
dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak
fisiografis ini meliputi:
a. Letak
astronomis
Letak
astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan
garis bujurnya.
Letak astronomis Indonesia: 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Letak astronomis Indonesia: 6°.08′LU – 11°.15′LS dan 95°.45′BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah
Indonesia berdasarkan letak astronomis:
- Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08′LU.
- Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15′LS.
- WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45′BT
- Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05′BT.
Wilayah
Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB)
GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur
(WIT) GMT +9.
b. Letak
geografisLetak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
c. Letak
geologis
Letak geologis
ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada
pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa
sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur
pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada
pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan
rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
- Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
- Sering terjadi gempa bumi.
- Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.
d. Letak
geomorfologis
Letak
geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat
tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.
Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis
mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
- Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
- Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
- Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
- Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis Indonesia).
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
Letak Sosiografis
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.
a. Letak ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
b. Letak sosio-kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.
B.
MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT INDONESIA
Mata
pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan
dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan,
dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern
biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan
pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan
pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi
penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1. Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan
irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur
dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau
danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
2) Persawahan
lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar.
Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan
tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan
atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami
tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan
pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara
atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di
kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b. Tegalan
Selain
persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat
juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan.
Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah.
Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan
ladang.
c. Perladangan
Selain
dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah
yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah
untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden)
untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan
dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah,
pertanian ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan
pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat
pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan
tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain
tanamantanaman palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang
masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2. Perkebunan
Pernahkah kamu
mengunjungi atau melihat perkebunan the atau kelapa sawit? Bagaimana luas
perkebunan itu menurutmu? Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas
pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan
semacam buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan
dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa
sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai
padang rumput yang luas.
b. Iklimnya
cocok untuk persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas
lapangan kerja di bidang peternakan.
d. Dapat
diambil bermacam-macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit,
susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian.
Peternakan
biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan
usaha pertanian. Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
a. Peternakan
Hewan Besar
Peternakan
jenis ini membudidayakan hewan-hewan bertubuh besar, seperti sapi, kuda, dan
kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh besar diambil manfaatnya dalam bentuk susu,
daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat transportasi. Selain itu, kotorannya
dapat digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
b. Peternakan
Hewan Kecil
Peternakan
hewan kecil membudidayakan hewan-hewan bertubuh kecil, seperti babi, kambing,
domba, kelinci, dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah untuk
diambil susu, daging, dan kulitnya.
c. Peternakan
Hewan Unggas
Ayam, bebek,
angsa, itik, dan puyuh merupakan beberapa contoh hewan unggas yang banyak
dibudidayakan oleh masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah untuk
diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk dinikmati suara atau
keindahannya.
4. Perikanan
Negara kita
kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai
yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua
potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan
jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan
Darat
Perikanan darat
merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di daratan.
Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba, kolam,
empang, dan lainnya. Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1) Perikanan
air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak atau
empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2) Perikanan
air tawar, meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba.
Jenis-jenis ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan
Laut
Usaha
pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut dengan perikanan laut.
Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di
kawasan pesisir. Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan
laut-laut dangkal atau zona neritik. Secara tradisional, para nelayan biasanya
menggunakan perahuperahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan
perahu motor yang besar. Jenis peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan
sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero, dan lainnya. Potensi
perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah Indonesia
merupakan perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut,
biawak, dan tuna.
Pusat perikanan
laut di Indonesia adalah:
1) Bagan
Siapi-api (Riau) merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
2) Cilacap dan
Tegal (Jawa Tengah)
3) Muncar
(Banyuwangi, Jawa Timur)
4) Airtembaga
(Sulawesi Utara).
Hasil
penangkapan ikan, baik perikanan darat atau laut perlu diawetkan agar dapat
bertahan lama. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain pendinginan,
penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5. Kehutanan
Lebih dari 50%
kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi
beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang
yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai negara yang
berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah
hujan yang tinggi.
Hutan di
Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan
Asalnya atau Terjadinya Hutan
1) Hutan alami,
yaitu hutan yang tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.
2) Hutan
buatan, yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil
kayunya untuk industri. Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b. Berdasarkan
Jenis Tanamannya
1) Hutan
homogen, yaitu hutan yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh:
hutan jati dan hutan pinus.
2) Hutan
heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya
merupakan hutan alami.
c. Berdasarkan
Fungsi atau Manfaatnya
1) Hutan
produksi, yaitu hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan
sebagainya. Contoh hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2) Hutan
lindung, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah dari erosi dan
untuk konservasi hutan. Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau
lerenglereng bukit.
3) Hutan suaka,
yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar alam) dan
jenis hewan tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor dan Ujung
Kulon (badak bercula satu).
4) Hutan
wisata, yaitu hutan yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.
Secara umum
fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai
berikut.
a. Fungsi
hidrologis yaitu dapat menyimpan cadangan air.
b. Fungsi
ekonomis yaitu dapat diambil hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga
mendatangkan devisa bagi negara.
c. Fungsi
klimatologis yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.
d. Fungsi
orologis yaitu untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Oleh karena
begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu dijaga
dari kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar (ilegal
logging).
6. Pertambangan
Pertambangan dilakukan
manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat
di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan pertambangan
tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi
upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah
jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara garis
besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan
manfaat atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan ke dalam tiga
golongan.
1) Golongan A,
yaitu barang tambang strategis dan penting untuk perekonomian negara. Contohnya
minyak bumi, batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2) Golongan B,
yaitu barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan orang banyak atau
penting untuk hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak, belerang,
fosfat, dan mangan.
3) Golongan C,
yaitu barang tambang yang secara langsung digunakan untuk bahan keperluan
industri. Contohnya batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu apung.
b. Berdasarkan
bentuknya, barang tambang dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang
tambang berbentuk energi, yaitu barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga
atau energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi,
batubara, gas alam, dan uranium.
2) Barang
tambang berbentuk mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas,
perak, dan nikel.
3) Barang
tambang berbentuk mineral bukan logam. Contohnya intan, belerang, gamping,
marmer, pasir kwarsa, dan fosfat.
Selain dari
pengelompokan di atas, barang tambang dapat dikelompokkan berdasarkan bahan
asal pembentukannya yaitu mineral organik dan mineral anorganik. Mineral
organik yaitu mineral yang berasal dari sisa makhluk hidup misalnya gas alam,
minyak bumi, dan batubara. Mineral anorganik yaitu mineral yang berasal dari
sisa-sisa bahan anorganik misalnya kaolin,
batu, pasir
kwarsa, yodium. Adapun mineral logam bukan berasal dari organik ataupun
anorganik.
Untuk
mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di alam perlu dilakukan beberapa
tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi yaitu melakukan kegiatan
penyelidikan dan penelitian pada suatu daerah yang diperkirakan mengandung
barang tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu
tahap pengambilan atau penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah
Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Namun begitu, belum semua
potensi yang dimiliki telah dipergunakan secara maksimal.
7.
Perindustrian
Perindustrian
merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang
terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang
perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja.
Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi
industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
a. Industri
Kecil
Industri kecil
merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas. Jenis industri ini biasanya
berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan teknologi
yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya antara lain
rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan sebagainya.
b. Industri
Menengah
Industri
menengah merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah tangga.
Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi yang
digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam jumlah
terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan, konfeksi, dan
penggergajian kayu.
c. Industri
Besar
Industri besar
kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal besar,
dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah
banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan mobil, pesawat terbang, dan
pengolahan besi.
8. Pariwisata
Pariwisata
dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di
sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen
perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi
pariwisata. Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.
Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9. Transportasi
dan Jasa
Jasa merupakan
usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan
sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau
manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam bidang
ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan
pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah
pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan
sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan
dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada
konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran
dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil,
perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya
berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil
sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan
produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.
Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki
Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa :
• Pertama, mata pencaharian pendudukan Indonesia sebagaian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal dipedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikananm peternakan dan sejenisnya.
• Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
Yang perlu di waspadai dalam sektor pertanian ini adalah bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bkerja dan memiliki akses di sektor industri (kota).
Langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
• Memperbaiki kehidupan pendudukan / petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarananya bidang pertanian.
• Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika di mungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
• Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
• Menunjang kegiatan transmigrasi
• Pertama, mata pencaharian pendudukan Indonesia sebagaian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal dipedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikananm peternakan dan sejenisnya.
• Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
Yang perlu di waspadai dalam sektor pertanian ini adalah bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bkerja dan memiliki akses di sektor industri (kota).
Langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
• Memperbaiki kehidupan pendudukan / petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarananya bidang pertanian.
• Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika di mungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
• Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
• Menunjang kegiatan transmigrasi
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang
berada di
dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas
sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau
kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas.
Karakteristik demografi merupakan aspek kuantitatif sumber daya manusia yang dapat
digunakan untuk menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk
dan komposisi penduduk.
Karakteristik sosial dan ekonomi berhubungan dengan kualitas (mutu) sumber daya manusia.
Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara, sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang ada baik secara fisik maupun mental.
Sumber daya manusia atau penduduk menjadi aset tenaga kerja yang efektif untuk
menciptakan kesejahteraan.
Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi
manusia apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu mengolah dan memanfaatkan
kekayaan alam yang tersedia.
dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas
sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau
kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas.
Karakteristik demografi merupakan aspek kuantitatif sumber daya manusia yang dapat
digunakan untuk menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk
dan komposisi penduduk.
Karakteristik sosial dan ekonomi berhubungan dengan kualitas (mutu) sumber daya manusia.
Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara, sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang ada baik secara fisik maupun mental.
Sumber daya manusia atau penduduk menjadi aset tenaga kerja yang efektif untuk
menciptakan kesejahteraan.
Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi
manusia apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu mengolah dan memanfaatkan
kekayaan alam yang tersedia.
§ Laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk dunia saat ini terus
meningkat, bahkan telah mencapai angka 7 miliar lebih. Semakin bertambahnya
jumlah penduduk saat ini, diperkirakan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia
(SDM) yang ada. Hal ini dikatakan Kasi Adpin Badann Kependudukan Keluarga
Berencana (BKKBN). Dapat dikatakan juga Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah
perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Laju pertumbuhan penduduk sekarang
terus meningkat dari tahun-ketahun. Karenanya, masyarakat dihimbau untuk ikut
program KB, karena dengan ber-KB laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan, dan
dimana salah satu penyebab kualitas SDM menurun juga dipengaruhi laju
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk
tanpa dibarengi dengan penghasilan yang cukup, kualitas SDM nya menurun. Tidak
hanya itu, kualitas SDM atau menyangkut perilaku masyarakatnya juga akan
berkurang atas kepedulian terhadap situasi dan kondisi ekonomi sekarang ini.
Untuk mengurangi laju pertumbuhan
laju pertumbuhan penduduk kabupaten/kota terus berperan aktip membantu
mensukseskan program KB. Maka dengan demikian kualitas penduduk bisa meningkat
jika mengikuti program KB. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus lebih
memahami dan mengutamakan pentingnya ber-KB. Dengan demikian, kualitas SDM nya
akan sesuai standart jika warga ber-KB dan kehidupan ekonominya pun bisa
normal.
§ Penyebaran penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk
adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk
tersebut tersebar merata atau tidak. penyebaran penduduk yang tidak merata juga
menyebabkan berbagai masalah diantaranya, karena kurangnya SDM pada daerah yang
jarang penduduknya, maka kekayaan SDA yang terkandung didalamnya menjadi kurang
termanfaatkan, daerah yang padat penduduk terjadi kelebihan SDM, banyaknya
pengangguran, permukiman kumuh, dan kemiskinan. Untuk mengatasi pemerataan
persebaran penduduk yang tidak merata maka harus dilakukan dengan cara
Transmigrasi atau dengan cara pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya. Dengan transmigrasi akan terjadi keseimbangan penduduk di semua
wilayah yang akan berdampak ke hal yang lebih positif seperti : terjadinya
penyebaran penduduk, terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya taraf hidup
rakyat, terciptanya pengembangan kawasan baru, dan mengurangi angka
kriminalitas.
§
Angkatan kerja
Analisis
angkatan kerja dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian merupakan hal yang
menarik untuk dilakukan karena tingkat dan pola partisipasi angkatan kerja
cenderung bergantung pada ketersediaan kesempatan kerja dan perbedaan pada
tuntutan memperoleh pendapatan antar kelompok penduduk. Misalnya, partisipasi
perempuan dalam angkatan kerja cenderung berbeda antar kelompok umur, menurut
status perkawinan dan perbedaan tingkat pendidikan. Jadi, dibandingkan dengan
laki-laki, tingkat partisipasi perempuan cenderung lebih rendah, tidak hanya
karena peran ganda mereka dalam rumahtangga di sebagian besar Negara
berkembang, tetapi juga berkaitan dengan komitmen perempuan untuk berpartisipasi
dalam angkatan kerja selama kehidupannya. Perempuan cenderung keluar dari pasar
kerja ketika mereka memasuki masa perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak,
dan kemudian kemungkinan mereka akan kembali ke dunia kerja ketika anak-anak
sudah cukup besar. Meningkatnya pencapaian tingkat pendidikan perempuan juga
biasanya dikiuti oleh meningkatnya tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan
kerja. Selanjutnya perbedaan besaran angkatan kerja juga bervariasi antar desa
dan kota yang salah satunya disebabkan adanya perbedaan kesempatan memperoleh
pendapatan.
Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya dalam tiga tahun terakhir
(2006-2008) menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Peningkatan jumlah
kesempatan kerja yang tercipta turut mendukung kondisi tersebut. Hal ini
ditandai dengan peningkatan yang cukup signifikan pada kelompok penduduk yang
termasuk kategori angkatan kerja. Menurut data Sakernas kondisi Agustus 2008,
jumlah angkatan kerja mencapai 111,9 juta orang yang berarti naik 2,0 juta
orang dibandingkan jumlah angkatan kerja Agustus 2007 sebesar 109,9 juta orang.
§ Sistem pendidikan
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk
lingkungan alam dan lingkungan manusi. Di dalam intearksi tersebut manusia
bukan hanya hasil interaksi dengan alamnya dan dengan sesama manusia,melainkan
hasil pegembangan potensi manusia secara optimal sesuai dengan fitrahnya.
Proses peningakatan kualitas sumber daya manusia memerlukan berbagai prasyarat
di dalam pelaksanaannya, antara lain lingkungan kehidupan manusia hendaknya
memberikan kesempatan kepada perkembangan peserta didik untuk berkembang sesuai
dengan potensi yang ada padanya. Investasi pengembangan sumber daya manusia
selalu berjangka panjang. Program pengembangan jangka panjang ini mempersiapkan
manusia terdidik yang memiliki ilmu pengetahuan dan mempunyai kualitas yang
tinggi, yaitu manusia yang berkaliber nasional dan internasional. Adanya gejala
pengangguran manusia terdidik dewasa ini perlu mendapatkan perhatian serius.
Misalnya, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap isi dan arah kurikulum
pendidikan yang tidak sejalan dengan kebutuhan pembangunan. Perlu pengembangan
paradigma pendidikan yang memposisikan individu yang mandiri, pembelajar, dan mengupayakan
pengembangan serta pemberdayaan potensi.
D.
INVESTASI
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi
pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana
hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika
suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana
tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
PRODUK
Beberapa produk
investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu
instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat
berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau
partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli
suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau
instrumen yang dapat diperjual belikan.
BENTUK
* Investasi
tanah – diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga
tanah akan meningkat di masa depan.
* Investasi pendidikan – dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
* Investasi saham – diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
* Investasi pendidikan – dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
* Investasi saham – diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
RESIKO
Selain dapat
menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika
investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan
faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Investasi sumber daya manusia sebagai anggota masyarakat yang diperlukan
adalah memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Manusia yang berwatak, yaitu jujur dan memiliki social capital: dapat
dipercaya, suka kerja keras, jujur, dan inovatif. Dengan istilah lain, manusia
yang beretika dengan taat menjalankan ajaran agamanya;
2.
Cakap dan inteligen; inteligensi ini harus dikembangkan sesuai apa yang dimiliki
oleh masing-masing individu;
3.
Entrepreneur (wiraswasta), sikap entrepreneur bukan hanya di bidang ekonomi dan
bisnis tetapi juga unruk semua aspek kehidupan, karena kemampuan entrepreneur
cenderung bersifat inovatif dan tidak terikat kepada sesuatu yang tetap,
sehingga tidak mengenal istilah ”menganggur”;
4.
Kompetitif, sumber daya manusia yang diperlukan adalah yang memiliki kualitas
kompetitif dalam kehidupan dunia terbuka untuk selalui menggapai nilai lebih
dan meningkatkan kualitas produktifitas kerjanya. Sikap kompetitif harus sudah
mulai ditumbuhkan sejak di dalam keluarga, dan juga setiap jenjang pendidikan
formal.
SUMBER:
Suprihartoyo
dkk, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 263 – 271.
Nurdin, Muh.
(et.al). 2008, Mari Belajar IPS 1: untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sudarmi, Sri.
2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII. Maryanto
(ed.), Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Excelen, LKS
Geografi dan Sosiologi: untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Surakarta: CV.
Media Semesta.
Tim Prestasi, Pendamping
Materi Geografi: untuk SMP/MTs Kelas 7. Denpasar: Prestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar