Selasa, 07 Oktober 2014

Bahasa Indonesia 2 Laporan Keuangan



PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan produk perusahaan yang merupakan jendela informasi bagi pihak-pihak diluar manajemen suatu perusahaan yang memungkinkan mereka untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada suatu masa pelaporan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dipasar modal dan juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
        Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. 
        Analisis laporan keuangan akan memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam hal likuiditas. Perusahaan dapat mengukur seberapa jauh kemampuannya untuk memenuhi tantangan dan tuntutan yang dihadapi. Analisa yang diberikan harus memberikan pemahaman yang baik terhadap operasional keuangan perusahaan sehingga dpat diketahui kelemahan perusahaan yang dianggap baik.
        Dengan analisis rasio yang dilakukan akan diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan hasil yang telah dicapai dari kegiatan operasionalnya.
Dari segi manajemen keuangan, perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur dengan :
1.   Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan jatuh tempo (liquidity).
2.   Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage).
3.   Kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profittablity).
4.   Kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth).
5.   Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara maksimal (activity).


PEMBAHASAN


1.  Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.

Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan. Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah :
1.  Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
2.  Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu.



2.  Tujuan Laporan Keuangan 

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan:
1.   Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu. 
2.   Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 
3.   Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi perusahaan. 
4.   Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan. 

3.  Macam-macam laporan keuangan

A.  Laporan laba-rugi (income statement / profit and lost statement)

Adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan (beban usaha) dalam kegiatan selama periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.

Unsur dari laporan laba rugi adalah :

1. Penghasilan / Pendapatan
Penghasilan adalah sejumlah pendapatan yang diperoleh dari pelanggan. Pendapatan ada dua yaitu :
1) Pendapatan usaha adalah pendapatan dari usaha utamanya. Contoh : pendapatan jasa jahit.
2) Pendapatan di luar usaha. Contoh : pendapatan bunga bank dan laba penjualan aktiva.

2. Beban / biaya

Beban adalah biaya yang terjadi dalam usaha memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1) Beban usaha. Contoh : beban gaji, beban sewa, beban listrik, dll
2) Beban di luar usaha. Contoh : beban bunga dan beban administrasi bank

B.  Laporan perubahan modal / equitas (capital statement)

Adalah laporan yang berisi informasi mengenai perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahannya.

C.  Neraca

Adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada suatu saat tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca adalah sebagai berikut :

1. Aktiva / Harta
Adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai uang yang dimiliki perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan operasinya dalam usaha untuk memperoleh pendapatan.

·        Aktiva lancar adalah aktiva yang meliputi uang kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi dan saldo simpanan di bank serta aktiva-aktiva lainnya yang akan dapat direalisasi, bisa dicairkan menjadi uang atau yang dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek.
·        Investasi jangka panjang adalah penyertaan pada perusahaan lain dalam bentuk saham atau obligasi dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus-menerus.
·        Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang mempunyai bentuk fisik dan dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
·        Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak tetapi mempunyai nilai dan digunakan dalam kegiatan perusahaan.
·        Aktiva lain adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok aktiva sebelumnya.

2. Utang
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain. Dibedakan menjadi :
·        Utang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalan jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca).
·        Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.

3. Modal
Adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban.


4.  Syarat-Syarat Laporan Keuangan

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti dibawah ini: 
1.   Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 
2.   Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 
3.   Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 
4.   Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 
5.   Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya . 
6.   Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 
7.   Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

5.   Keterbatasan Laporan Keuangan

Beberapa keterbatasan laporan keuangan, antara lain : 
1.   Laporan Keuangan yang dibuat secara periodic . Pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam interim report ini terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh management yang bersangkutan. 
2.   Laporan Keuangan menunjukkan angka dalam rupiah. Laporan keuangan yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. 
3.   Laporan Keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu tanggal yang lalu. Dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. 
4.   Laporan Keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan. Karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir), misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dienuhi atau adanya kontark-kontrak pembelian maupun pembelian maupun penjualan yang telah disetujui, kemampuan serta integritas manajernya dan sebagainya.

6.  Pengguna Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan didasari pada beberapa tujuan. Namun, tujuan utama membuat pembuatan laporan keuangan perusahaan ini adalah guna kepentingan pemilik serta manajemen perusahaan. Juga untuk menyediakan informasi kepada pihak di luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Pihak yang membutuhkan informasi Keuangan tersebut secara garis besar dapat bedakan menjadi dua yaitu pihak intern dan pihak ekstern, secara lebih detail berikut ini dibahas pihak-pihak tersebut.
                                         
Pengguna Intern
1. Manajemen Perusahaan
Manajemen Perusahaan, memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui kemajuan perusahaan yang dipimpinya, untuk dijadikan dasar perumusan kebijakan perusahaan dan untuk dijadikan dasar penyusunan anggaran. Laporan keuangan perusahaan merupakan alat pertanggung jawaban dari jajaran manajemen perusahaan kepada pemilik perusahaan. Selain itu dari laporan keuangan perusahaan akan diketahui beberapa hal, seperti :
a.  Mengetahui efektifitas biaya dari berbagai aktivitas perusahaan
b.  Mengetahui efisiensi dari setiap divisi perusahaan.
c.   Sebagai alat ukur atas kinerja masing-masing individu yang sudah diberikan tanggung jawab serta wewenang.
d.  Media untuk menentukan perlu tidaknya sebuah kebijakan baru dakam periode yang akan datang

2.   Karyawan
Karyawan, untuk dijadikan dasar dalam menilai kemampuan perusahaan dalam hal usaha-usaha perbaikan gaji, bonus karyawan dan menilai prospek perusahaan dimasa depan sehingga dapat memutuskan apakah akan tetap bekerja di perusahaan itu atau bersiap-siap untuk cari tempat kerja lain.
Pengguna Ekstern
1.   Pemilik perusahaan
Melalui laporan keuangan perusahaan, pemilik perusahaan akan mengetahui bagaimana kinerja manajemen perusahaan dalam mengelolah perusahaan yang dimilikinya. Sehingga, hal ini bisa menjadi alat untuk mengetahui prestasi para karyawan serta untuk menentukan pengembangan perusahaan di masa mendatang. Dari laporan keuangan perusahaan ini pula, pemilik bisa mengetahui mengenai perkiraan laba yang akan di perolehnya dalam masa waktu tertentu dan bagi perusaaan yang sudah go publik sebagai cara untuk mengetahui perkembangan harga saham mereka.
2.   Kreditur / Bank 
Untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan yang akan atau telah meminjam modal dan untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan modal yang dipinjamnya. Informasi yang diperlukan mencakup :
a. Besarnya kekayaan perusahaan
b. Kemampuan menghasilkan laba usaha
c.Perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan.

3. Investor
Untuk memastikan bahwa modal yang ditanamkan akan memperoleh keuntungan atau tidak. Informasi yang diperlukan mencakup :
a. Laba usaha yang diperoleh dalam beberapa tahun terahir
b. Pertumbuhan Kekayaan Perusahaan

4.  Pemerintah
Untuk dijadikan dasar penetapan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan dan untuk mengetahui apakah perusahaan telah benar-benar memenuhi ketentuan pemberian UMR bagi karyawan dan pemberian fasilitas-fasilitas yang menunjang kesejahteraan karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Informasi yang diprlukan meliputi:
a. Laba usaha yang diperoleh
b. Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

5. Pihak-Pihak lain
Misalnya mahasiswa sebagai bahan penyusunan skripsi,  lembaga-lembaga social penghimpun dana masyarakat untuk menentukan perusahaan yang akan diminta menjadi donator, calon patner usaha untuk menentukan apakah akan bekerjasama atau tidak.


7.   Pengaruh Laporan Keuangan Terhadap Pemeriksaan Laporan Akuntan
Penganalisaan atau penilaian terhadap posisi atau keadaan keuangan dan perkembangannya suatu perusahaan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang ada didalam perusahaan (internal analis) dimana mereka ini bebas untuk memilih data-data akuntansi secara terperinci dan memperoleh laporan keuangan dalam bentuk yang asli. Sedangkan pihak kedua adalah external analisis, yaitu pihak-pihak lain diluar perusahaan yang tidak berwenang melihat data-data secara terperinci.
Karena hal-hal yang demikian maka kita disamping harus menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki oleh laporan keuangan, juga harus memperhatikan apakah laporan keuangan tersebut sudah diperiksa oleh Akuntan Umum (public accountant) atau belum.
Suatu laporan keuangan yamg sudah diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Umum lebih penting, karena laporan tersebut telah dibandingkan atau dicocokan dengan catatan-catatan akuntansinya oleh akuntan yang berbeda (independent) terhadap manajemen perusahaan. Akuntan umum setelah mengadakan penelitian dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim, akan memberikan pendapatnya akan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan, bahwa laporan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.



                                      KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas , dan (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah ;  Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu.











                                DAFTAR PUSTAKA
  • Sugiono, Arief dan Untung Edy. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
  • Amrin, Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan Syariah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
·         Sumanti Nita, http://nitasumanti.wordpress.com/2011/10/30/pengertian-laporan-keuangan/, diunduh pada Minggu, 05 Oktober 2014, pukul 20.17
·         Dyah Wiwie http://wiwiedyah.blogspot.com/2012/12/tulisan-13-laporan-keuangan.html diunduh pada Minggu, 05 Oktober 2014, pukul 21.30
  • Donald E.Kieso, Jerry J.Weygandt, Terry D.Warfield.2007.Akuntansi Intermediate Edisi 12 Jilid 1.Jakarta:Erlangga
  • N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswadi, 2000. Akuntansi Perbankan : Akuntansi Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah Jilid I. Jakarta : Penerbit Institut Bankir Indonesia.
  • Taswan, 1997. Akuntansi Perbankan : Transaksi dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN.